Judul Asli: RUMAHKU MASIH NGONTRAK
Oleh : Ustadz Syafiq Basalamah
Semua ingin memiliki rumah, sebagai tempat berteduh, bercengkerama dan untuk manfaat lainnya.
Semua manusia berusaha untuk membangun
rumah impiannya dengan cara yang berbeda-beda, tapi intinya bagaimana
rumah itu bisa berdiri.
Namun yang perlu diingat semua rumah yang dibangun manusia di muka bumi ini akan lenyap dan sirna ditinggal penghuninya.
Rumah yang abadi adalah di tempat yang abadi pula yaitu di surga.
Sebagaimana banyak cara untuk dapat
memiliki rumah di dunia; Ternyata banyak cara pula untuk membangun rumah
di surga. Allah memberikan banyak opsi bagi manusia, karena sebagai
Sang Pencipta Dia mengetahui adanya perbedaan di antara hamba-hambanya
dalam menentukan jalan dan caranya.
Di bawah ini ada beberapa amalan yang
silahkan diamalkan bagi yang ingin memiliki rumah di surga, semua sesuai
dengan kemampuan masing-masing:
1- Melaksanakan shalat sunnah sebanyak
12 rakaat dalam sehari dan semalam, sebagaimana telah disebutkan pada
artikel sebelumnya.
2- Membangun masjid.
Kalau mungkin kita tidak bisa melakukan
yang pertama, cobalah menyisihkan rizkinya untuk membangun masjid,
jangan takut miskin karena membangun rumah Allah di muka bumi ini,
karena Rizki kita itu dari Allah, dan Dia berjanji akan memberi ganti
bagi kita di dunia dan membangunkan rumah untuk kita di surga.
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam
bersabda, yang artinya: "Barang siapa yang membangunkan bagi Allah
sebuah masjid, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga".
(HR Bukhari Muslim)
Tapi kalau kita tidak bisa membangun
masjid, semua dananya dari kocek kita, maka kita bisa berpartisipasi
sesusai dengan kemampuan kita, kalau tidak bisa dengan duit, maka
cobalah sekali-sekali menyisihkan waktu dan tenaga untuk membantu
membangun rumah Allah, jangan berkata itu sudah ada tukangnya, kita
membangun bukan karena dibayar, tapi kita sedang membangun rumah kita di
surga,
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ، أَوْ أَصْغَرَ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»
"Barang siapa yg membangunkan sebuah
masjid karena Allah, walaupun sekecil tempat bertelurnya burung Dara
pasir, atau yg lebih kecil, niscaya Allah akan membangunkan untuknya
rumah di surga". (HR Ibnu Majah, dishahihkan oleh Albani, Shahih Jami'
no: 6128)
Sesuatu yg kecil akan menjadi besar & dahsyat karena niat & tujuan yg baik & luhur.
3- Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
Kalau mungkin kita tidak bisa melakukan
kedua hal di atas, masih ada amalan lain yg bisa dilakukan; Rasulullah
shallallahu 'alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ قَرَأَ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ } عَشَرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِيْ الجَنَّةِ» .
"Barang siapa yg membaca surat (Qul
Quwallahu Ahad) sebanyak sepuluh kali, niscaya Allah akan membangunkan
untuknya rumah di surga". (HR Ahmad, dishahikan Albani, Sohihil Jami'
no: 6472)
Subhnallah, sebuah amalan yg sangat ringan dg ganjaran yg begitu indahnya, akan tetapi hal ini tetap membutuhkan keikhlasan.
4- Bersabar & memuji Allah tatkala mendapat musibah meninggalnya buah hati (anak)
Perkara yg satu ini membutuhkan perjuangan
yg sangat berat, namun akan mudah bagi org-org yg beriman dg takdir
Ilahi, semua yg terjadi sudah menjadi kehendak sang Pencipta yg Maha
kuasa, semua pasti mengandung hikmah yg agung.
Sedih boleh, tapi jangan larut dalam
samudra kesedihan, masih banyak tugas & kewajiban yg harus
diselesaikan, yg mati sudah lebih dahulu terlepaskan dari beban dunia.
Sementara yg hidup masih banyak tanggungan yg harus segera dikerjakan,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yg artinya:
"Jika anak dari seorg hamba Allah
meninggal dunia, Allah berfirman kepada para malaikat-Nya: "Kalian telah
mencabut nyawa anak hamba-KU?", maka mereka berkata: "Iya, benar".
Kemudian Allah berkata: "Kalian telah mengambil buah hatinya?", maka para malaikat berkata: "Iya, benar".
Allah bertanya lagi : "Apa yg dikatakan oleh hamba-Ku" ?
"Dia memuji-Mu & berkata "Inna lillahi
wa innaa ilaihi. raji'un" (Sesungguhnya kami milik Allah, &
sesungguhnya kepadaNya kami akan kembali", Jawab para malaikat.
Allah-pun berfriman: "Dirikanlah sebuah
rumah untuk hamba-Ku di surga, & namakan rumah itu; "RUMAH PUJIAN".
(HR Tirmidzi, dihasankan Albani, Shohihul Jami' no: 795)
Memuji & menyanjung Allah ta'ala tatkala mendapat musibah maqamnya berada di atas maqam kesabaran.
5- Membaca doa tatkala masuk pasar.
Bila kita pergi ke pasar, maka jangan lupa
untuk membaca do'a masuk pasar, karena yg membacanya dg ikhlash &
mengharap ridha Allah Ta'ala, akan dibangunkan baginya rumah di surga,
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda yg artinya:
"Barangsiapa yg masuk ke pasar & berkata :
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ،
وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ.
"Tiada tuhan yg berhak disembah melaikan
hanya Allah yg esa, yg tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan,
bagi-Nya segala pujian, Dia yg menghidupkan & Dia yg mematikan,
& Dia Maha Hidup, tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan, &
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu".
Maka Allah akan menuliskan baginya seribu
dikali seribu. kebaikan, dihapuskan darinya seribu kali seribu dosa,
& diangkat untuknya seribu kali seribu derajat (yakni satu juta),
& Allah akan membangunkan baginya rumah di surga". (HR Ahmad,
Tirmidzi, dihasankan oleh Albani –Shahihul Jami' no : 6231)
Mungkin kita berfikir amalan ini mudah
& ganjarannya begitu dahsyat, tapi ingat betapa seringnya sebagian
dari kita tidak membacanya???
Karena setan-setan penjaga pasar tidak akan pernah lupa untuk membuat kita lupa melakukannya.
Dan sebagai catatan, hadits di atas
bukanlah anjuran agar banyak-banyak ke pasar, karena pasar tetap sebagai
tempat yg paling dibenci oleh Allah, namun kalau kita harus ke pasar,
jangan lupa membaca do'a di atas.!!!
6- Tinggalkan kebiasaan berdusta, walaupun hanya bergurau.
Berbohong untuk menyegarkan suasana
bersama, seringkali menjadi opsi sebagian org, padahal yg namanya
berbohong tetaplah tidak boleh. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda, yg artinya:
“Aku menjamin sebuah rumah di
tengah-tengah surga, bagi yg meninggalkan dusta, walaupun hanya
bergurau”. (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Shihihah no:273)
Sudah saatnya kita berhati-hati dalam berbicara, walaupun dalam kondisi bersenda gurau.
7- Meninggalkan perdebatan walaupun merasa pendapatnya adalah yg benar.
Manusia memiliki instink untuk
mempertahankan pendapatnya & menunjukkan eksistensi dirinya, apalagi
dalam kondisi-kondisi spesial, & Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam
menjaminkan sebuah rumah di bagian pinggiran surga, bagi yg meninggalkan
berbantah-bantahan walaupun pendapatnya yg benar.
Khususnya dalam urusan-urusan dunia, demi
menjaga perasaan saudara sesama muslim, apalagi kalau itu di antara.
suami istri yg kerap kali berbantah-bantahan dalam urusan sepele,
sehingga terjadi keributan yg berkepanjangan di antara mereka. Maka
meninggalkannya walaupun pendapat kita yg benar adalah suatu kemuliaan.
Mungkin kita pernah mendengar org menyebutkan (yg waras ngalah), ini
adalah benar adanya.
Sebuah rumah di surga telah dijaminkan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bagi mereka. (HR Tirmidzi,
Ibnu Majah, dihasankan oleh Albani dalam Shohih Targhim 3/6)
Disebutkan Bahwa Nabi Dawud berpesan
kepada putranya, “Wahai anakku! Jauhilah perdebatan. Sesungguhnya ia itu
manfaatnya sedikit, & ia menyulut permusuhan di antara sesama
saudara”. (Faidhul Qadir, al Munawi 5/5)
8- Menutup celah di antara Shaff Shalat.
Bila kita mendapat celah di antara Shaff
shalat, seperti yg banyak kita dapati di negeri kita, seakan-akan setiap
org memiliki kekuasaan masing-masing, sehingga saling berjauhan
shaffnya, maka tutuplah celah itu, sambunglah shaff itu, Allah akan
membangunkan rumah di surga bagi yg melakukannya.
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ سَدَّ فُرْجَةً فِي صَفٍّ رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً، وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»
"Barangsiapa yg menutup celah di Shaff
niscaya Allah akan mengangkat baginya satu derajat & membangunkan
untuknya rumah di surga". (HR.Thabrani, dishahikan Albani, Shohihah no:
1892)
9- Berhijrah.
Berhijrah yakni berpindah dari negeri
kafir ke negeri Islam, dari tempat yg tidak bisa ditegakkan syiar-syiar
Islam ke tempat yg dapat ditegakknya syiar-syiar Islam, & Hijrah
adalah suatu kewajiban yg berlanjut sampai hari Kiamat. Di balik
kewajiban ini ada suatu keutamaan yg Allah janjikan, Rasulullah
shallallahu 'alahi wa sallam bersabda, yg artinya:
"Aku menjaminkan sebuah rumah di bagian
pinggiran surga, bagi yg beriman kepadaku & masuk Islam serta
berhijrah". (HR.Nasai, Shohih Jami' no: 1465)
10- Berjihad di jalan Allah Ta'ala.
Para mujahidin di jalan Allah mendapatkan tiga buah rumah:
di pinggiran surga, di tengah surga &
di tempat tertinggi di surga, sebagaimana hal itu disabdakan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadist Fudhalah bin Ubaid
(HR.Nasai, Shohih Jami' no: 1465)
Tiga rumah spesial ini dikhususkan bagi mereka yg benar-benar berjuang untuk menegakkan kalimat Allah Ta'ala di muka bumi.
11- Husnul Khuluq
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam
bersabda: "Aku menjaminkan sebuah rumah di tempat yg tertinggi di surga,
bagi yg akhlaknya mulia". (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dihasankan Albani,
Shohihul Jami' no: 1463)
Inilah beberapa opsi bagi yg ingin
memiliki rumah di surga kelak, rumah yg tiada duka, tiada susah, tiada
gundah, namun waktu membangunnya adalah tatkala kita berada di rumah yg
penuh dg duka & gundah, di dunia ini.
Semoga Allah memudahkannya untuk semua…. Amiin !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar